Rabu, 29 Februari 2012

masuknya agama hindu budha ke indonesia

MASUKNYA AGAMA HINDU BUDHA KE INDONESIA DAN KERAJAAN-KERAJAAN HINDU BUDHA


TEORI MASUKNYA AGAMA HINDU BUDHA
1. Teori Brahmana
Di kemukakan oleh J.C Van Leur. Menurutnya para Brahmana sangat berperan dalam penyebaran agaman Hindu di Indonesia. Para Brahmana diundang oleh penguasa nusantara untuk menobatkan raja, memimpin upacara-upacara keagamaan, dan mengajarkan ilmu pengetahuan.
2. Teori Ksatria
Dikemukakan oleh C.C Berg. Menurutnya agama Hindu disebarkan oleh para prajurit perang yang kalah dan melakukan migrasi ke nusantara.
3. Teori Waisya
Dikemukakan oleh N.J Krom. Menurutnya agama Hindu disebarkan oleh para pedagang yang datang ke nusantara.
4. Teori Arus Balik
Dikemukakan oleh F.D.K Bosch. Menurutnya agama Hindu Budha dibawa oleh para pemuda yang khusus belajar agama di India dan kemudian pulang untuk disebarkan di nusantara.

KERAJAAN-KERAJAAN HINDU BUDHA

1. Kerajaan Kutai
Kerajaan Hindu pertama di Indonesia. Terletak di Tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Di Kutai ditemukan prasasti berupa "yupa" yaitu tugu batu yang digunakan dalam upacara kurban. Yupa ini bertuliskan huruf Pallawa dan Bahasa Sankserta, diperkirakan berasal dari tahun 400 M. Dalam Yupa diterangkan mengenai silsilah raja-raja Kutai. Raja Kutai yang pertama adalah Kudungga(nama ini diperkirakan asli orang Indonesia). Kudungga mempunyai putra yang bernama Aswawarman, nama ini diperkirakan berasal dari India sehingga Aswawarman dianggap sebagai "wangsakarta" atau pembentuk keluarga/dinasti. Selain itu ia juga dijuluki "Ansuman" atau dewa matahari. Aswawarman mempunyai putra bernama Mulawarman. Mulawarman adalah raja yang terbesar/terkenal di Kutai.
2. Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Hindu ini terletak di dekat sungai Citarum, Jawa Barat. Kerajaan ini di perkirakan berdiri tahun 450 M. Raja yang paling terkenal adalah Purnawarman. Ia adalah raja yang sangat baik terhadap rakyat, hal ini dibuktikan dengan pembuatan irigasi atau sungai untuk mengairi sawah dan mencegah banjir, sungai ini diberi nama sungai "Gomati". Prasasti-prasasti peninggalan kerajaan Tarumanegara antara lain Prasasti Tugu, Munjul, Kebon Kopi, Pasir Awi, Jambu,Ciaruteun, dan Muara Cianten.
3. Kerajaan Kaling
Keterangan mengenai kerajaan ini diperoleh dari prasasti Tuk mas. Berdasarkan prasasti ini diperkirakan Kerajaan Kaling berada di sekitar Purwodadi dan Blora. Raja yang terkenal adalah Ratu Sima. Ia dikenal sebagai Ratu yang tegas, jujur, dan bijaksana.
4. kerajaan Sriwijaya
Keterangan mengenai kerajaan sriwijaya diperoleh dari berita perjalanan I-Tsing, seorang pendeta Budha dari Cina. Sriwijaya merupakan kerajaan Budha yang berada di Sumatra Selatan. Selain dari I-Tsing, keterangan mengenai Sriwijaya juga diperoleh dari Prasasti-prasasti antara lain : Prasasti kedukan bukit yang berisi tentang perjalanan suci Sang Dapunta Hyang, Prasasti Kota Kapur yang berisi permintaan kepada para dewa untuk menjaga kesatuan Sriwijaya, Prasasti Telaga Batu yang berisi kutukan terhadap mereka yang berbuat kejahatan, prasasti Talang tuo dan prasasti Karang Berahi. Raja yang pernah berkuasa adalah Sri Jayanaga, Balaputradewa (raja yang paling terkenal), dan Sri Sanggramawijayatunggawarman. Kerajaan Sriwijaya runtuh akibat serangan Raja Colamanda dari India dan Ekspedisi Pamalayu dari Singosari.
5. Kerajaan Mataram Kuno
Keterangan mengenai kerajaan ini diperoleh berdasarkan prasasti Gunung Wukir, Magelang. Kerajaan ini diperintah oleh Raja Sanjaya dan Raja Sanna (Sanjaya adalah keponakan Sanna. Kerajaan Mataram diperintah oleh raja-raja dari Dinasti Sanjaya (yang menganut agama Hindu ) dan raja-raja dari Dinasti Syailendra (yang menganut Agama Budha). Setelah Raja Sanjaya meninggal, Mataram diperintah oleh Rakai Panangkaran. Setelah Panangkaran yang berkuasa adalah Samaratungga, pada masa kekuasaan Samaratungga dibangun Candi Borobudur. Pengganti Samaratungga adalah menantunya yaitu Rakai Pikatan (suami dari Pramodhawardani). Kerajaan Mataram mencapai Puncak kejayaan pada masa kepemimpinan Raja Balitung.
Pada tahun 929 M, pusat kerajaan Mataram dipindahkan ke Watugaluh (JawaTimur) oleh Empu Sindok. Hal ini dilakukan untuk menghindari ancaman bahaya letusan gunung berapi. Pengganti Empu Sindok adalah Dharmawangsa. Ketika kepemimpinannya terjadi peristiwa "Pralaya Medang" yaitu penyerbuan Mataram oleh Wura Wari (bawahan Darmawangsa yang dihasut oleh Sriwijaya). Pengganti Dharmawangsa sekaligus raja terakhir Mataram adalah Airlangga. Airlangga adalah menantu Dharmawangsa. Berakhirnya kerajaan mataram karena Airlangga membagi kerajaan menjadi dua untuk menghindari perebutan kekuasaan antara putra Darmawangsa dan putra Airlangga, Mapanji Garasakan. Mataram dibagi menjadi dua yaitu Jenggala atau singosari yang beribu kota di kahuripan dan Panjalu atau Kediri yang beribu kota di Daha.
6. Kerajaan Singasari
Pusat Kerajaan Singosari terletak di Malang, Jawa Timur. Kerajaan ini didirikan oleh Ken Arok, setelah berhasil membunuh Bupati tumapel Tunggul Ametung. Ken Arok menjadi raja pertama Singasari dan berhasil memperistri Ken Dedes, istri Tunggul Ametung. Ken Arok bergelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi. Pada tahun 1227 Ken Arok dibunuh oleh Anusapati (anak dari Tunggul Ametung). Pemerintahan Anusapati tidak berjalan lama karena ia dibunuh oleh Tohjaya (anak dari Ken Arok). Tidak lama kemudian Ranggawuni (anak dari Anusapati menuntut kekuasaan dari Tohjaya, tetapi Tohjaya menolak dan mengirimkan pasukan melawan Ranggawuni, dalam pertempuran tersebut Tohjaya melarikan diri dan akhirnya meninggal di daerah Katang Lumbung. Ranggawuni naik tahta dengan gelar Sri Jaya Wisnu Wardana. Setelah meninggal ia digantikan putranya yaitu Kertanegara. Keruntuhan kerajaan Singasari adalah karena mendapat serangan Jayakatwang dari Kediri.
7. Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit berada di sekitar Delta sungai Brantas, Mojokerto. Raja Majapahit yang pertama adalah Raden Wijaya dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana. Setelah Raden Wijaya meninggal, Majapahit diperintah oleh Jayanegara.Dalam masa pemerintahannya timbul beberapa pemberontakan antara lain, pemberontakan Nambi, Semi, Ranggalawe, Lembu Sora dan Kuti. Pemberontakan Kuti adalah yang dianggap paling berbahaya karena berhasil menduduki ibukota Majapahit dan Jayanegara terpaksa mengungsi ke daerah Badander. Akhirnya pemberontakan Kuti berhasil dipadamkan oleh Gajah Mada, dan berkat jasanya ia di angkat menjadi patih Kahuripan. Pengganti Jayanegara adalah Tribuwanatunggadewi. Ketika pemerintahannya timbul pemberontakan Sadeng, pemberontakan ini juga berhasil ditumpas oleh Gajah Mada sehingga ia di angkat menjadi Mahapatih Majapahit. Pada waktu pelantikan ia mengucapkan sumpah yang dikenal dengan "Sumpah Palapa". Isi sumpahnya adalah tidak akan merasakan palapa (istirahat) sebelum menyatukan nusantara di bawah Majapahit. Setelah Tribuwanatunggadewi meninggal ia digantikan putranya yaitu Hayam Wuruk. Majapahit mencapai masa keemasan pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, di dampingi mahapatih Gadjah Mada. Keruntuhan Majapahit antara lain akibat tidak ada tokoh yang cakap dan berwibawa sesudah wafatnya Hayam Wuruk dan Gajah Mada, Terjadi Perang paregrek (perang saudara) antara Bhre Wirabumi dan Wikramawardhana, Banyak negeri bawahan Majapahit yang berusaha melepaskan diri, dan Berkembangnya agama Islam di pesisir Pantai Utara Jawa.

PENINGGALAN-PENINGGALAN SEJARAH
A. KITAB-KITAB
1. Kitab Mahabarata , karangan Resi Wiyasa
2. Kitab Ramayana, karangan Empu Walmiki
3. Kitab Arjuna Wiwaha, karangan Empu Kanwa
4. Kitab Smadahana, karangan Empu Darmaja
5. Kitab Bharatayuda, karangan Empu Sedah dan Empu Panuluh
6. Kitab Negara Kertagama, karangan Empu Prapanca
7. Kitab Sutasoma, karangan Empu Tantular

B. CANDI-CANDI
1. Candi Muara takus, di Jambi
2. Candi Gunung Wukir, di Magelang, Jawa Tengah
3. candi Kalasan, di Jogjakarta
4. Candi Gedongsongo, di Semarang Jawa Tengah
5. Candi Mendut, di Magelang Jawa Tengah
6. Candi Borobudur, di Magelang Jawa Tengah
7. Candi Sewu , di Magelang Jawa Tengah
8. Candi Pawon, di Magelang Jawa Tengah
9. Candi Sari, di Magelang Jawa Tengah
10.Candi Ngawen,di Magelang Jawa Tengah
11. Candi Dieng, di Dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah
12. Candi Prambanan, di Jogjakarta
13. Candi Padas, di Tampak Siring Bali
14. Candi Kidal, di Jawa Timur
15. Candi Jago, di Malang Jawa Timur
16. Candi Singasari, Di Jawa TImur
17. Candi Panataran, di Blitar Jawa Timur
18. Candi Tikus, Di Mojokerto Jawa Timu

grade sains XI IPA3

rengas dengklok with grade sains XI IPA 3

belajar sambil jalan-jalan di rengas dengklok bersama bupati

bupati lagi pada berpose

belajar sambil jalan-jalan,gimana rasanya ya pasti serukli yee,,hahaha
nah ini dia yang saya lakukan bersama bupati,ops pasti dikira orang yang memegang kekuasaan di suatu daerah atau kabupaten ya,hahaha ini bukan bupati seperti yang anda kira seperti itu. bupati itu singkatan dari ( barudak ipa tilu ) si genk rese yang selalu buat masalah,,hahahaha.oooops tapi jangankami cap anak nakal ya alias gank brandal kami itu cakap dalam berbicara dan selalu menyelesaikanmasalah dengan baik-baikbukan dengan jalan kekerasan. kalian tau nggk bupati itu anak-anaknya pada care sma teman walaupun kadang-kadang agak menyebalkan,hehehehe. yang di atas itu foto kami dirumah tjie kie tsong, ayo pada tau nggk,masa nggk tau sih. ini rumahyang bersejarah bagi bangsa kita dimana padatanggal16 agustus 1945 soekarno-hatta di asingkan oleh para pemuda di rumah ini loch. sedikit mengulas tentang  sejarah,hehehehe
oh y kalian tau nggak kami kesini itu naik apa, ayo tebak ? naik motor,naik bus, naik angkot , atau naik mobil gerobak. pasti kalian mengira naik bus,angot dan motor y,,,
ternyata kalian salah semua kami kesini tuh naik mobil gerobak,,hehehe biayanya murah dan dengan ac ( ac alam ) hahahahahaha.
nah ini dia foto kami lagi di mobil gerobak
bupati(barudak ipa 3)  11&12 ipa3