Jumat, 29 Maret 2013

Sejarah Pembagian Waktu


Pembagian waktu pertama kali dilakukan oleh bangsa Yunani yang membagi satu tahun menjadi 12 bagian yang disebut bulan. Mereka kemuadian membagi setiap bulan menjadi 30 bagian yang disebut hari. Dalam satu tahun, mereka mempunya 360 hari atau 12 x 30 = 360. Karena bumi berputar mengelilingi matahari membentuk jalur lingkaran, maka bangsa Yunani membagi lingkaran menjadi 360¡. Konsep ini dikemukakan oleh Hipparchus, seorang astronomi Yunani, yang hidup pada tahun 190-120 SM.
                Bangsa Mesirdan Babilonia kemudian membagi siang, yaitu sejak matahari terbit hingga matahari terbenam, menjadi 12 bagian yang disebut jam. Mereka juga membagi malam, yaitu sejak matahari  terbenam hingga matahari terbit, menjadi 12 jam. Akan tetapi siang dan malam memiliki durasi berbeda dan berubah-ubah setiap tahunnya. Karena itu, system pembagian waktu ini belumlah akurat.
                Muncullah pemikiran baru. Suatu hari dibagi menjadi 24 jam dengan jumlah jam yang sama:  siang 12 jam dan malam 12 jam. Konsep ini dikemukakan oleh Ptolemy, seorang astonom Yunani yang tinggal di Alexandria-Mesir. Ia menyempurnakan teori Hipparchus mengenai geosentris ( bumi sebagai pusat tata surya ) dan system tata surya. Satu jam kemudian dibagi menjadi 60 menit, dan satu menit dibagi menjadi 60 detik. Ide pembagian jam dan menit menjadi enam pulluh bagian ini datang dari system sexagesimal bangsa Sumeria yang berdasar atas bilangan 60. System ini sendiri dikembangkan 4.000 tahun yang lalu. Sejak ditemukannya pembagian waktu atas detik, menit, jam, hari, bulan , dan tahun inilah waktu menjadi ukurang penghitung dalam kehidupan dan manusia pun mulai berkejaran dengan waktu.
                Albert Einstein juga bereksperimen dengan waktu dan mengajukan sebuah teori dengan kesimpulan bahwa waktu itu realtif. Teori waktu Einstein ini memang rumit, tetapi Alan Lightman, seorang dosen di Massachusets Institute of Technology, berhasil menjelaskannya dalam bahasa satra melalui bukunya, “Mimpi Mimpi Einstein”. Menurutnya, didunia ini ada dua jenis waktu, yaitu waktu mekanis dan waktu tubuh. Waktu yang pertama adalah waktu seperti yang kita kenal sekarang ( detik, menit, jam, hari, bulan, tahun dan seterusnya), sedangkan waktu yang kedua adalah waktu menurut kehendak hati manusia. Sebelum Hipparchus menemukan pembagian waktu, manusia akan makan pada saa lapar atau tidur saat mengantuk. Itulah yang disebut sebagai watu tubuh. Setelah ada pembagian waktu, manusia akan makan saat jam makan dan tidur saat jam tidur. Waktu inilah yang disebut sebagai waktu mekanis. Kehidupan manusiapun berubah dari waktu tubuh menjadi waktu mekanis.


Albert Einstein

Ptolemy

Gaya Belajar Efektif

       
       Gaya belajar adalah cara yang cenderung dipilih seseorang untuk menerima informasi dari lingkungan dan memproses informasi tersebut. Gaya belajar setiap orang dipengaruhi oleh faktor alamiah ( pembawaan ) dan faktor lingkungan. Jadi ada hal – hal tertentu yang tidak dapat diubah dalam diri seseorang bahkan dengan latihan sekalipun. Tetapi ada juga hal- hal yang dapat dilatihkan dan disesuaikan dengan lingkungan yang terkadang justru tidak dapat diubah. Mengenali gaya belajar sendiri, belum tentu membuat kamu menjadi lebih pandai. Tapi dengan mengenali gaya belajar, kamu akan dapat menentukan cara belajar yang lebih efektif. Kamu tahu bagaimana memanfaatkan kemampuan belajar secara maksimal, sehingga hasil belajarmu dapat optimal.

Langah – langkah belajar efektif adalah mengetahui
Diri sendiri
Kemampuan belajarmu
Proses yang berhasil kamu gunakan
Minat dan pengetahuan atas mata pelajaran yang kamu inginkan
Kamu mungkin belajar fisika dengan mudah tetapi tidak bias belajar tenis, atau sebaliknya. Belajar apapun, adalah proses untuk mencapai tahap – tahap tertentu.

Empat langkah untuk belajar 
Ada empat langkah untuk belajar efektif, antara lain adalah sebagai berikut.
1. Mulai dengan masa lalu
2. Teruskan ke masa sekarang
3. Pertimbangkan proses, persoalan utama
4. Buat review

Sumber:
http://www.studygs.net

http://www.ut.ac.id


Nama - nama Proses Pembuatan Unsur




Ø Natrium                : Downs, merupakan elektrolisis lelehan NaCl
Ø Magnesium          : Downs, merupakan elektrolisis lelehan MgCl2
Ø Aluminium          : Hall Heroult
Ø Besi                      : Tungku bassemer/ Tanur tinggi
Ø Tembaga              : pemanggangan
Ø Aneomia              : Haber Bosch
Ø Asam Nitrat         : Oswald
Ø Oksidgen              : Scheele
Ø Belerang               : Frasch
Ø Asam Sulfat         : Proses Kontak
Ø Flour                    : Moissan
Ø Klor                      : Deacon
Ø Fosfor                   : Wohler
Ø Krom                    : Gold Schmidt                      

Sabtu, 23 Maret 2013

Fungsi dan Peranan Pers


1.       Pers dalam Masyarakat Demokrasi
               
      Pers merupakan lembaga sealigus wahana penting sebagai sumber informasi. Itulah sebabnya masyarakat membutuhkan pers. Baik itu masyarakat yang memiiki pemerintahan otoriter maupun masyarakat yang memiliki pemerintahan demokrasi.
                Namun, ada perbedaan sangat mendasar antara pers dalam masyakat otoriter dengan pers dalam masyarakat demokrasi. Dalam masyarakat otoriter, pers sepenuhnya dikuasai oleh dan tunduk kepada pemerintah ( Huntington, 2001:12 ). Pers diarahkan oleh pemerintah untuk mendukung dan mesukseskan berbagai kebijakan pemerintah. Insan pers tak memiliki kebebasan dalam kerja jurnalistik. Maka, pers tak bias bertindak kritis terhadap pemerintah. Pemerintah selalu berusaha sejauh mungkin mengendalikan kehidupan pers. Caranya, dengan memberlakukan berbagai kebijakan pengawasan. Kebijakan tersebut umumnya berisi pembenaran penggunaan cara-cara preventif ( semisal sensor atau teguran ) maupun cara – cara represif ( semisal pembredelan ) guna mengendalikan pemberitaan pers. Akibatnya, masyarakat tak bias memperoleh informasi alternative. Informasi yang disediakan dan diperoleh masyarakat dari pers pada dasarnya adalah informasi versi pemerintah.
                Berbeda dari itu, dalam masyarakat demokrasi, pers tidak dikuasai oleh pemerintah. Pers secara nyata tidak berada dalam kendali pemerintah ( Dahl,2011:119 ). Insan pers memiliki kebebasan dan keleluasaan guna melakukan kerja jurnalistik, seperti mencari, memperoleh,memliki,menyimpan,mengolah, dan menyampaikan informasi kepada masyarakat. Keberadaan kebebasan dan keleluasaan tersebut tidak tergantung pada kebaikan hati pemerintah, melainkan sepenuhnya dijamin oleh konstitusi dan aturan hukum yang berlaku.
                Dengan demikian, secara prinsip pers memiliki jaminan hokum yang kuat untuk bersikap kritis terhadap pemerintah. Pers bertindak sebagai sumber informasi alternative bagi masyarakat. Karena itu, sering dikatakan bahwa pers merupakan watchdog ( semacam anjing penjaga ). Artinya pers menjadi “mata dan telinga “ yang memberikan isyarat dan tanda-tanda dini apabila ada kejadian yag tidak pada tempatnya, serta sebagai pembentuk opini masyarakat dan agenda public. Demikianlah pers menjadi kekuatan keempat yang menyangga pemerintahan demokrasi, bersama-sama dengan kekuasaan eksekutif,legislative,dan yudikatif. Secara lebih rinci, M Gurevitch dan JG Blumler ( 1990 ) dalam buku Democracy and the Mass Media mengungkapkan fungsi dan peran pers dalam masyarakat demokrasi, meliputi :
*      Memberikan informasi mengenai perkembangan kehidupan sosio-politika;
*      Memberikan gambaran mengenai isu-isu penting yang sedang menjadi perhatian masyarakat;
*      Menyediakan wahana untuk melakukan debat public antara berbagai sudut pandang berbeda-beda yang hidup dalam masyarakat;
*      Memberikan sumbangan kepada warga masyarakat untuk belajar, memilih , dan terlibat dalam kehidupan bersama, termasuk proses politik.


2.       Fungsi dan Peranan Pers di Indonesia

Sejak lahirnya reformasi, Indonesia telah berkomitmen untuk mewujudkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang demokratis. Komitmen itu sangat jelas tertuang dalam UUD 1945 hasil empat kali amandemen MPR.
        Dalam kaitannya dengan kehidupan pers, komitmen kehidupan demokratis tersebut tampak dalam pasal 28 UUD yang menyatakan,”kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang”. Pasal ini merupakan bagian tak terpisahkan dari pasal-pasal lain mengenai hak asasi manusia.
        Lebih lanjut, komitmen tersebut dijabarkan dalam UU Pers no 40 tahun 1999. Dalam penjelasan UU tersebut antara lain dinyaakan :
        “…..Agar pers berfungsi secara maksimal sebagaimana diamanatkan oleh pasal 28 Undang Undang Dasar 1945 maka perlu dibentuk Undang-Undang tentang pers. Fungsi maksimal itu diperlukan karena kemerdekaan pers adalah salah satu perwujudan kedaulatan rakyat dan merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang demokratis”.
        Demikianlah, diakui bahwa pers merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat , berbangsa, dan bernegara yang demokratis. Oleh karena itu, UU mengharapakan agar pers dapat berfungsi secara maksimal.
        Adapun fungsi pers menurut UU Pers adalah : sebagai media informasi , media  1 dan 2 ) pendidikan,media hiburan, media control social, dan lembaga ekonomi ( pasal 3 ayat 1 dan 2 ). Dari antara kelima fungsi tersebut sebagai media/sarana informasi, pendidikan, dan ontrol social amat relevan dengan kehidupan masyarakat demokrasi.
        Sementara itu, peranan pers menurut pasal 6 UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers, meliputi :
*      Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui ;
*      Menegakkan nila-nilai dasar demokrasi, mendorong terwujudnya supremasi hokum, dan hak asasi manusia ,serta menghormat kebhinekaan;
*      Melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum ;
*      Memperjuangkan keadilan dan kebenaran;
*      Mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat, akurat, dan benar.
Dengan demikian, bisa dikatakan, bahwa sebagai media/sarana informasi, pers berperan memenuhi hak-hak masyarakat untuk mengetahui berbagai informasi ( pasal 6 a ). Sebagai media/ sarana mendorong terwujudnya sipremasi hokum dan hak asasi  manusia  serta menghormati kebhinekaan; mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat, benar dan akurat; serta memperjuangkan keadilan dan kebenaran ( pasal 6 b,c,e ). Sebagai media/sarana control social, pers berperan melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum ( pasal 6 d ).
                Fungsi pers sebagaimana diatur dalam UU Pers tersebut secara substansial sesuai dengan berbagai teori tentang demokrasi. Hal itu tampak jelas, misalnya, dalam buku Robert A. Dahl “Perihal Demokrasi” ( On Democracy ). Dalam buku tersebut dinyatakan bahwa demokrasi membutuhkan adanya sumber-sumber informasi alternative seperti surat kabar, majalah, buku, telekomunikasi dan lain sebagainya yang secara nyata tidak berada dalam kendali pemerintah atau kelompok politik. Lebih lanjut menurut Dahl, pers haruslah menjadi penyedia informasi alternative yang memungkinkan masyarakat memiliki pemahaman cerdas atas berbagai persoalan public sehari-hari. Sehingga, dengan pemahaman cerdas tersebut, masyarakat makin mampu berpartisipasi secara efektif dalam kehidupan politik ( Dahl,2001 ).
                Menjaga Keberadaan pers dalam masyarakat demokrasi hakikatnya berfungsi sebagai media/sarana untuk meningkatkan kadar demokrasi serta menjaga system demokrasi ( Goodwin, 1982 ).
                Fungsi tersebut jelas sangat berbeda dengan fungsi pers dalam masyarakat otoriter/totaliter, yaitu membela dan menyukseskan kebijakan pemerintah, tidak peduli apakah kebijakan tersebut adil atau tidak, bermanfaat bagi masyarakat atau tidak.
                Atas dasar itu, tidaklah keliru manakala ada yang menyatakan bahwa pers dalam masyarakat demokrasi berfungsi sebagai media untuk mencerdaskan dan memberdayakan masyarakat. Sementara, pers dalam masyarakat non-demokrasi berfungsi sebagai alat untuk membodohi dan memperlemah masyarakat.

Rabu, 20 Maret 2013

Naskah Drama Bahasa Sunda Untuk 7, 8 dan 9 orang



SALAHKEUN TERUS  KURING

Penokohan :
Dacun
Ihin
Kuyud
Kepsek
Ibu Rini
Ibu Ihin
Ibu Dacun
Oyon Awak
Tn. Kuyud

Dicaritakeun  Aya 3 sekawan namina  Dacun, Ihin, jeung Kuyud. Maranehna berada Rai kelas pembuangan, nyaeta kelas orang-orang Sawangan teu minat belajar.
Dina hiji poe, rek  dilaksanakan ulangan matematika.
Dacun Nyaeta hiji-hijina Ti Maranehna tiluan Sawangan pinter, Ihin cuma Pinter dina 1 widang musik, sedengkeun Kuyud nyaeta jalma Sawangan sangat patuh kana omongan  Indung na.
Sanggeus ulangan nilai Maranehna kecuali Dacun goreng pisan, Ihin meunang  4,1  Kuyud meunang t 3,4.
Dacun : “kalian ini, Nyingsieunan yakin nanti Wengi Aranjeun rek diceramahan”
Ihin : “abdi tos biasa, Langkung Nyongcolang  ameng  gitar , ngke ge indung urang cicing.”
Kuyud : “apapun Sawangan Ibuku kecapna, Nyingsieunan rek nurutkeunna”
Ihin :”mun ema anjeun  nitah mneh ngadahar  kotoran  kunaon anjeun daek ?”
Kuyud :” asalkan ema  Sawangan nitahkeun, kotoran Papatong pasti  rasana enak”
Dacun jeung  Ihin Rumaos merinding
Teu lila kemudian dongkap Oyon murid kelas unggulan
Oyon : “hah 71 ?, maneh 4,3. Kadieu deui 3,4 ? nilai 7,1 eta  paling Alit dikelas abdi, nempo Kadieu 97.”
Ihin :” kunaon peduli anjeun ?hah ! “
Oyon : “cuih Dumasar orang-orang Runtah !”
Dacun : “hey, kunaon maksud maneh  nyiduhanna ?”
Ihin : “kurang ajar, rasakan ieu !”
Ihin trus mukul Oyon, terus  jalma disekitar ngalaporkeunna  ka Rohangan Mastaka sekolah
Kepsek : “Ihin kunaon Leres  anjeun  ngagebug anjeunna ?”
Oyon : “ Manehna  ngagebug  didieu ! (sambil nunjuk pipina Sawangan bonyok”
Ihin : “anjeun  nyiduhan heulaan bu”
Dacun :”abdi saksina , oyon nyiduhan anjeunna,  Ihin kapancing emosi”
Kepsek :”sahenteuna  anjeun butuh Dua saksi Paranti ngelak”
Kuyud :”aku tidak melihat apa-apa”
Dacun & Ihin : “ACIIIIN !
Kuyud :”ceuk ema abdi ge abdi mah teu menang ikut campur
Kepsek :”nyaengges Ihin, Ibu rek  laporkeun ka ema anjeun
Ihin :” terserah maneh  weh lah”
Kepsek :”ngomong naon maneh ?”
Dacun :”anjeunna teu ngomong  nanaon  bu”
Kepsek :”baiklah, ayeuna  maraneh menang  keluar”
Di imah  Ihin.....
Ibu Ihin :”naon nu ema  dangu ieu bener?”
Ihin :”naon?”
Ibu Ihin :”maneh ngagebug  Oyon kan ? Nilai ulangan matematika abdi oge  jeblok!”
Ihin :”enya, anjeunna nyiduhan urang  ma ! masalah ulangan, abdi memang teu bakat..hhe”
Ibu Ihin :”maneh ieu, kudu belajar, kelas maneh  ieu kelas pembuangan, maneh masih males-malesan, ayeuna ieu ema rek ngajaran maneh
Ihin: “enya ma
Ibu Ihin :”mana nu maneh te ngerti?”
Ihin :”kabeh ...hihi”
Ibu Ihin :”nyaengges, urang  mulai ti nu ieu, rumusna  ieu di kalikeunn ieu, terus maneh bagi jeung ieu . Hasilna maneh kurang jeung ieu , ngerti ?”
Ihin cuma menggelengkan sirahna.
poe itu sampai wengi pisan Ibu Ihin ngajaranna
isukan poe na ema  Ihin, ema Dacun jeung ema  Kuyud patepung  di supermarket  terus  ngawangkong
ema  Dacun :”aduuuh sayang pisan padahal mun  anak abdi menang  nilai 7.5 manehna bisa lepas ti kelas pembuangan.”
Ibu Kuyud:” anak abdi malah jauh nilaina, tapi abdi teu khawatir, mun manehna  bisa nguruskeun parusahaan , masa depan na masih aya hareupan”
Ibu Ihin :”anak abdi, sepertina manehna  memang teu bakat, sebalik sakola manehna cuma ulin gitar. Abdi teu nyaho kudu berbuat naon, unggal wengi  abdi ngajaran manehna . Tapi tetep weh teu ngerti
Ibu Dacun : “Leuwihh hade, mun nehna  meunang  nilai goreng  atawa teu ngarti pas di ajaran , anjeun rotani weuh  supaya kapok!”
Ibu Kuyud : “mun abdi sih puji weh manehna, supaya leuwih sumanget”
Ibu Dacun: ”aya-aya wae anjeun
Ibu Ihin :” naon ? ngarotanina ? abdi teu  tega”
Ibu Dacun :”bener, lila kelilaan manehna  bias ngerti
Ibu Ihin :”nyaengges, kuabdi rek coba
Akhirna  ema  Ihin netepkeun saran  ti  ema  Dacun
Disakola .....
Guru anyar :” barudak, Kenalkeun nami  Ibu Rini, Ibu ngagantikan Ibu Janah ngajarkeun matematika ka saradayana
Kuyud :” naon Ibu janah dipecat ?”
Murid-Murid :” ahahahhahaa, dasar si tukang patuh, naon Ibu maneh  nu nitah ngomong  kitu ?”
Kuyud :”abdi ngan penasaran, ujug-ujug  weh  anjeun ngalengit  trus digantikeun”
Ibu Rini:”beliau keur  cuti,salila anjeun cuti ibu nu ngagantikeun
Kuyud :”ooooh”
Ibu Rini :” Ibu can  nyaho kemampuan sadayana dina palajaran matematika , isukan Ibu rek ngayakeun ulangan “
Ihin :”naon?ulangan ? “
Ibu Rini :”enya, naon aya masalah?”
Dacun :”Ihin ssst , mmm.  Teu aya nanaon  bu.”
Samulang  sakola
Ihin :”heh cun, anjeun kan pinter MTK, ngke pasihan  abdi  contekan nya!”
Dacun :”meunang-meunang, keur maraneh mah gratis weh
Ihin dan Kuyud :”SIP !”
Diimah Ihin
Ibu Ihin :”hiinn,maneh tos belajar can ? ulin  gitar terus maneh mah  “
Ihin :”abdi teu ngartos bu, te aya nu ngajaran
Ibu Ihin :”kali ieu Ibu serius, anjeun kudu belajar,mun hente...”
Ihin :”mun hente naon  bu?”
Ibu Ihin :”  beurat hate Ibu rek  ngarotanan anjeun
Plak ! Rotan digebuk  ke panangan  Ihin kusabab  Ihin teu ngartos-ngartos .
Ihin :”nyeri maaaaa
Ibu Ihin :”makana anjeun kudu bisa!”
PLAK PLAK PLAK PLAK PLAK
Sanggeus berpoe-poe ngarotanan Ihin, ema  Ihin picapeueun jeung sebenerna aranjeunna te tega, anjeunna gering .keisukan poena  Ihin ngarasa te sumanget sakola , padahal poe eta rek ulangan.

Saat eta dikabaran nyaeta  Ibu Ihin ngaderita kanker darah, jeung kudu meunang  donor cangkok sumsum tulang belakang.
Ihin :”ema abdi sakit parah, mun    aranjeunna henteu  nerima cangkok sumsum saterehna umurna ngan tinggal 3 bulan”
Dacun :” apa ges aya pendonor nu cocok ncan  ?”
Ihin ngegelengkan sirahna
Ke 3 nya :”haaaah”
Lalu menundukan kepala mereka. Tiba-tiba.....
Kuyud :”tapiaya oge alusna
Dacun :”naon cin?
Kuyud :”kajen weh emah anjeun maot, mun anjeunna maot kan anjeun teu di rotanan deui
Ihin :”naon ?naon nu maneh ngomong?!”
PLAK !
Ihin ngagebug Kuyud.. ujug-ujug bu kepsek datang, anjeun  nempo  sambil  ngagelengkeun  sirahna sambil melihat Ihin yang sedang memukuli Kuyud..
Kepsek :” ngilu Ibu ka kantor,”
Ihin diseret ka kantor ke kantor kepsek
Kepsek :”ulangan goreng, ngagebug Oyon, ngagebugan baturan sorangan , anjeun ieu siswa atawa preman ?”
Ihin :”abdi..abdi cuma....”
Kepsek:”naon?anjeun rek neangan alesan, rek ku ku ibu laporkeun ka ema anjeun pikeun anjeunna bias ngarotanan maneh .
Bu Rini :”bu kepsek,ulah kasa ka anjeunna. Abdi yakinanjeuna boga alas an sorangan pikeun eta
Kepsek :”anjeun ngabelana deui ?”
Bu Rini :” aa...abdi cuma
Ihin :”abdi ngan ngahareup ema bias cageur, jeung ngarotanan abdi deui, andai “
Terus Ihin indit
Salian ti eta nila ulangan ihin Cuma 5.5 nilai Dacun 9.1, jeung  Kuyud 4.2
Dacun :”abdi ngartos kaayaan maneh  Hin, anjeun bawa weh kertas ulangan abdi , terus diganti jeung nama anjeun .
Ihin :”teu nyaholah , abdi teu yakin”
Kuyud :”atawa anjeun ganti weh kertas ulangan abdi ku name anjeun
Ihin :”nilai anjeun leuwih goreng ti abdi , bodoh”
Kuyud :”o iya hehe”
Ihin:”abdi..mulang helaan nya”
Terus ihin indit  ka RS pikeun ngalongok ema na.
Ihin :” maaf ma, abdi ges  usaha, tapingan ieu nu abdi bisa
Ema Ihin ngala kertas ulangan jeung  ngagenggamna erat
Tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiit ujug-ujug ema ihin terdiam membisu
Saat eta  Ibu Rini datang..
Ibu Rini :”punteun , Hin.”
Ihin :”ema abdi ges
Ibu Rini terus meriksa ema ihin ..
Ibu Rini:”anjeuna masih aya , panggil dokter!”
Ibu Ihin terus dipindahkeun ka ruang Intesif...
Ibu Rini :” abdi rek neangankeun donor sumsum itu segera, sabar Ihin”
Ihin:”nuhun  nya  bu, ibuges loba ngabantu abdi’’
3 poe sanggeusna ujug-ujug RS dipinuhan  jalma nu niat ngadonorkan sumsum maranehna.
Tiba-tiba terdaftar Tn. Kuyud
Ihin :”apa bapak anjeun nu ngadaftarkeun?”
Ayah kuyud :” bener, aki hoyong ngabantu ema anjeun
Suster :” Tn. Kuyud mangga....”
Tn. Kuyud : “enya sus’’.
Suster :”apa bener ieu nomor registrasi anjeun?”
Tn.Kuyud :”kajen abdi tingali....mmm sapertina ieu lain milik abdi
Tn. Kuyud : “aya naon Tn. Kuyudnu lian
Kuyud:”aya bapak,eta abdi
Ihin :”naon ?maneh yakin?”
Kuyud :”pikeun  tanda maaf abdi Hin”
Ujug-ujug Ibu Kuyud datang
Ibu Kuyud :” Kuyuuuud, kan mama ntos ngomong, ulah pernah ikut campur urusan jalma
Kuyud :”beraha kali maneh nurutkeun parintah ema maneh?! Kali ieu abdi rek ngala jalan sorangan
Tn. Kuyud :”ges , kajeun anjeunna nu ngala jalan na
Ibu Kuyud :”nyaengges, jaga diri anjeun
Akhirna Kuyud di bawa ka ruangan pikeun di cangkokan sumsumna.
Kuyud :”ieu te nyeuri, ieu te nyeurii.... aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!”
Dacun :” eta pasti sora jeritanna
Ihin :”anjeun bener , nuhun Kuyud !”
THE END