Bakat
umum biasanya merupakan kemampuan intelegensi seseorang. Sejauh ini masih
terdapat kontroversi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi bakat umum seseorang
apakah karena faktor bawaan (genetik) atau faktor lingkungan.
Arthur
Jansen (1969) memunculkan perdebatan atas pendapatnya bahwa intelegensi
merupakan warisan genetik, sedangkan lingkungan dan budaya hanya berperan kecil
dalam perkembangan intelegensi tersebut. Menurutnya, terdapat perbedaan
intelegensi yang signifikan pada kelas sosial,ras dan bangsa yang berbeda. Pendapatnya
ini memunculkan pro dan kontra dan ia pun dicap sebagai orang yang rasis.
Dewasa ini, para peneliti menyatakan bahwa faktor lingkungan
juga berperan besar dalam menentukan tingkat intelegensi seseorang.
Plomin
(1989) berpendapat bahwa intelegensi ditentukan oleh 50% genetik dan 50%
lingkungan. Hal ini berarti bahwa keadaan lingkungan dapat memengaruhi tingkat
intelegensi seseorang yang menentukan peningkatan prestasi sekolah dan
perolehan keterampilan yang diperlukan untuk bekerja.
Namun demikian
, pengaruh lingkungan sangatlah rumit. Tidak ada jaminan bahwa anak
dengan berbagai kehidupan seperti kemudahan sarana , prasarana yang lengkap dan
bimbingan belajar yang baik akan sukses nantinya . mereka seringkali
menanggapinya sebagai hal yang wajar sehingga mereka tidak dapat berusaha untuk
mengembangkan motivasinya demi mencapai sesuatu.
Bakat khusus dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang
dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor
internal meliputi:
·
Minat
·
Motif berprestasi
·
Keberanian mengambil
resiko
·
Keuletan dalam
menghadapi tantangan
·
Daya juang
dalam mengatasi kesulitan yang timbul.
Faktor eksternal
meliputi :
·
Kesempatan yang
maksimal untuk mengembangkan diri
·
Sarana dan
prasarana
·
Dukungan dan
dorongan orang tua/keluarga
·
Lingkungan tempat
tinggal
·
Pola asuh orang
tua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar